Minggu, 30 Maret 2008

Sepatuku


Aku sadar bahwa hidup ini masih berkelanjutan yaitu dunia dan akhirat, Apa yg perlu kita butuh saat hidup di dunia. Saya yakin setiap orang pasti sudah tahu kebutuhan apa yg akan di perlukan muali dari sadang, pangan & papan, itu merupakan suatu kebuatuhan yg hakiki tidak bisa di pisah - pisahkan. Kebutuhan sandang : kita perlu baju, celana, topi, sarung, sandal, sepatu dan lain lagi banyak macamnya untuk kebutuhan sandang.

Kita musti berpakian yg bersih, rapi bagus agar penampilan kita tambah keren, tambah gagah, tambah ganteng, ada pepatah jawa mengatakan " ajining diri soko lati, ajining rogo soko busono " yg artinya begini : kita bisa di hormati oleh orang lain apa bila kita bisa menjaga pembicaraan kita bila kita suka berdusta, berbohong, sering membual pasti deh dak bakal di hormati oleh orang lain. Bila kita berpakaian bersih rapi pasti pertama orang melihat dan memandang anda pasti sungkan alias hormat yg jelas orang lain memandang kita orang yg berwibawa.

Ngomong ngomong soal sandang Eyang jadi inget kalau punya sepatu yang buagus dan bermerek top dan belinya juga gak jauh - jauh gampang lagi tinggal klik langsung anda bisa lihat macam - macam sepatunya.

Rabu, 26 Maret 2008

Berjaya Karena Bekerja Sampai Larut Malam

KETIKA ditanyakan kepada ahli satra Barat : “Apa rahasia kejayaan mereka?“ Jawabnya: “The woods are lovely, dark and deep but I have promises to keep and miles to go before I sleep “ (Taman itu indah, gelap dan tebal tetapi saya mempunyai temu janji yang mesti ditunaikan dahulu sebelum tidur.”

“ The heights by great men reached and kept were not attained by sudden fight. But while their companions sleep were toiling upwards in the night “ (Pencapaian kerja yang tinggi oleh orang-orang ternama tidak didapati serta merta, tetapi mereka bekerja keras sehingga larut malam pada waktu sahabat-sahabat mereka sedang nyenyak tidur). Ini jelas menunjukkan mereka meminimalkan waktu tidur untuk mencapai kejayaan dalam hidup mereka.

Umumnya orang mengatakan tidur malam perlu antara enam hingga delapan jam sehari. Tetapi pendapat ini ditolak oleh para saintis Barat seperti Dr.Ray Meddis, seorang professor di Departement of Human Sciences, England University of Tecknology yang mengatakan manusia sebenarnya perlu tidur malam selama tiga jam saja.

Pakar kesehatan Barat antara lain mengatakan : “Kita akan menyedot oksigen khusus yang wujud di atmosfer bumi antara lebih kurang jam tiga pagi hingga terbit matahari dan menggerakkan otot-otot di dalam badan kita ke arah menyegarkan badan dan melicinkan gerak saluran darah. Kedua – duanya yaitu oksigen dan gerak otot itu sangat penting dalam memastikan kesehatan tubuh manusia. Oksigen itu hilang dari atmosfer bumi selepas matahari terbit dan tidak datang lagi sehingga esok pagi. Hanya manusia yang bangun pada waktu ini dapat menikmati oksigen tersebut. Mereka yang bangun tidur lewat tidak bisa menikmati oksigen ini.“

Pernah terinformasi bahwa kurang lebih 60 % kegiatan perekonomian dan jumlah uang yang beredar di Indonesia ini terpusat dan berada di Jakarta. Dikaitkan dengan pernyataan ahli satstra Barat diatas, alasannya logis. Diantara indikasinya kalau kita menelusuri jalan-jalan utama lewat tengah malam, maka di gedung-gedung yang menjulang itu, lampunya masih menyala terang benderang dan di halaman parkirnya masih dipenuhi oleh deretan mobil yang menandakan bahwa di dalam gedung tersebut masih terdapat orang – orang yang beraktivitas. Selain itu sepanjang malam di jalan-jalan raya kita saksikan tidak ada hentinya lalu lalang kendaraan bermotor, sehingga Jakarta dilidahkan dengan ‘kota yang tidak pernah tidur.“ Kesibukan seperti ini jarang kita lihat di ibukota Provinsi, apalagi di ibukota Kabupaten.

Kita simak beberapa contoh orang yang sukses, karena sanggup mengurangi jam tidurnya. Almarhum M. Natsir. Pendidikan formalnya hanya tamatan Mulo, sederajat SMU sekarang. Tapi beliau pernah menjabat sebagai Perdana Menteri RI dan beberapa kali dipercayai menjadi Menteri Penerangan RI. . Dunia, khususnya dunia Islam mengakui beliau sebagai salah satu tokoh terkemuka Internasional, sehingga dipercayai menjabat Wakil Ketua Muktamar Alam Islami sedunia. Beliau wafat dalam usia 83 tahun. Karena “kutu buku“, rata-rata baru tidur lewat tengah malam. Tapi Masya Allah. Setiap malam tidak pernah meninggalkan qiyamullail. Menurut penuturan isteri almarhum, selama beliau sehat, setiap malam hanya tidur kurang lebih 2 jam saja. Mantan Ketua Umum Masyumi ini dengan karunia Allah mampu mengikuti jejak Rasulullah SAW dalam hal mengurangi tidur di waktu malam. Ketika ditanya wartawan: ”Apa pengalaman yang paling berkesan dalam kehidupan Bapak?“ Beliau menjawab: “Semuanya berkesan. Tapi yang paling berkesan ialah ketika melakukan salat tahajjud, baik ketika di dalam tahanan maupun di luar tahanan.“

Karena di siang harus melaksanakan berbagai aktivitas sosial kemasyarakatan dan bisnis ( Sebagai Pemimpin Umum Majalah Panji Masyarakat ) yang diembannya , maka almarhum Prof. Dr. Hamka memanfaatkan waktu malamnya untuk membaca, menulis dan beribadah malam. Adalah Drs.J.C.Simorangker, pendeta, amat mengagumi ‘Buya‘ dengan berkata : “ Hamka dimata saya adalah manusia sempurna.“ Ketika ditanya alasannya, beliau menjawab: “ Sejak subuh sampai malam tidak pernah capek dan tetap cerah. Padahal aktifitasnya segudang.“ Pengarang Tafsir Al Azhar ini wafat dalam usia 81 tahun. Lalu bagaimana dengan kegiatannya di waktu malam? Simaklah ungkapannya: “Bila aku menulis di waktu mendekati akhir malam, syu’urku teramat tajam dan aku tak pernah merasa capek …. ! “ Walaupun pendidikan formal Hamka hanya sampai kelas V Sekolah Dasar, namun ketenaran namanya merambah hingga mancanegara. Dengan izin Allah, semua karunia itu bisa beliau capai, lantaran mampu mengurangi jam tidurnya untuk beraktifitas di waktu malam.

Sejarah mencatat, tidak ada seorang pun pemimpin di dunia ini yang banyak jabatannya, berat tugasnya dan sarat penderitaannya melebihi Nabi Muhammas SAW. Sehingga Michael H.Hart menempatkan beliau pada urutan pertama dalam bukunya ‘Seratus Tokoh Yang Paling Berpengaruh Dalam Sejarah.‘ Yang menakjubkan selama hayatnya – 63 – tahun Nabi SAW hanya dua kali mengalami sakit. Pertama, beliau pernah mengalami sakit kepala ketika kembali mengunjungi makam pahlawan Baqi. Kedua, beliau mengalami sakit – bissahri wal hima – sukar tidur dan demam panas, beberapa hari sebelum wafat. Apa resepnya? Antara lain setiap malam Nabi SAW hanya tidur rata-rata 2 sampai 3 jam karena melaksanakan qiyamullail.

Kalau kita menyimak sejarah kekhalifahan mulai dari khalifathul Rasyidin sampai berikutnya, maka pemimpin yang berhasil mengantarkan kepada kejayaan Islam dan memakmurkan rakyatnya, hanyalah pemimpin yang mampu mengurangi waktu tidurnya untuk bekerja secara istiqamah “meronda malam dan melayani rakyatnya“ serta tidak luput mendirikan salat tahajjud. Diantara mereka yang sikap hidupnya telah sering kita ketahui misalnya Umar bin Khattab, Umar bin Abdul Aziz, Salahuddin Al Ayyubi dan Sultan Muhammad Al Fatih.

Jenderal Sultan Muhammad Al Fatih misalnya ketika menjadi pemimpin menggantikan ayahnya di usia 19 tahun. Setiap waktu lewat tengah malam, ia keluar, hanya untuk memastikan apakah rakyatnya ada yang sedang kesusahan, dan mengecek apakah mereka sudah salat tahajjud atau belum. Diceritakan, bahwa pemuda yang ketika berusia 21 tahun itu sudah menyandang pangkat Jenderal , hanya sedikit sekali tidur di malam hari.

Fatimah RA, isteri Khalifah Umar bin Abdul Aziz bercerita: “Umar sejak mendapat amanah menjadi Khalifah telah mengabdikan jiwa dan raganya untuk kepentingan umat manusia. Dia duduk untuk mereka di siang harinya, jika datang waktu sore dia masih melanjutkan tugasnya dalam memenuhi kebutuhan manusia sampai larut malam. Setelah itu dia berdiri dan salat dua rakaat, kemudian dia merunduk dan meletakkan kepalanya di antara kedua tangannya, air matanya menetes diatas pipinya dan menangis tersedu-sedu. Demikian keadannya pada malam itu sampai datang waktu subuh. Sedangkan pagi harinya dia berpuasa." ( Sirah Umar bin Abdul Aziz, Ibnu Al-Jauzi ). Wallahualam. **


Oleh : Uti Konsen.U.M.

Selasa, 18 Maret 2008

Renungan

Udah habir sebulan ku tak lagi belajar menulis, wah rasanya udah seperti setahun, mungkinkah ini yg dinamakan " gandrung ngeblog " , jangan ah, yg terpenting tugas utama bekerja itu yg harus kita dahulukan itu pesan Gus Koko. Oh gimana ya kabar Si Gus Koko ya doa kami semoga lekas sembuh dan bisa ku nikmati tulisan - tulisannya juga ide - idenya yg bagus. Klo menurut aku si itu namanya tua - tua keladi ( makin tua makin menjadi / pandai ).

Memang dalam sebulan ini Eyang lagi bersemedi dan wangsitnya begini :
He
Jauhkanlah hidupmu dengan sikap Adigang Adigung adiguna
Hidup ini hanya sementara, nyawa hanya titipan
Dadio kowe manungsa ojo menungso
Apa sih menungso : Menung - menung kang ongso - ongso yg artinya yaitu orang yg punya sifat serakah, rakus, menang sendiri pokoknya semua sifat yg jeleklah.
Lain halnya manungsa : Manunglaing rosa, orang yg punya sifat derma, santun, welas asih, adil, alim, taat beragama baik semua deh

Memang terus terang sulit watak manusia itu di rubah, tapi bila kita berusaha Eyang yakin lambat laun akan jadi yg terbaik.
Hidup ini bagai ujian, jadi orang kaya itu ujian, orang miskin ya ujian, sedih ujian, senang ya uijan.
Kenapa begitu :
Saat kita diberi kekayaan yg melipah kita itu di uji ole Allah masih ingat gak dengan orang yg lemah terutama dengan yg Pencipta, saat kita jadi orang yg susah kita juga di uji masih kuat gak jadi orang yg susah, masih di beri kesusahan sedikit aja udah pasrah dan kalah lantas jadi orang jahat.

Eyang hanya dapat berpesan semoga yg terbaik bisa dapat di jalankan, sebagai manusia biasa tak luput semua itu masih dalam tuntunanya.

Bertobatlah saat masih di beri kesempatan untuk bertobat.
Tak ada jalan yg terbaik kecuali ke jalan Allah.