Jumat, 01 Agustus 2008

Just share.

Buat teman - teman ada kiriman nich untuk sama - sama di renungkan

Seorang pria dan kekasihnya menikah dan acaranya pernikahannya sungguh
megah. Semua kawan-kawan dan keluarga mereka hadir menyaksikan dan
menikmati hari yang berbahagia tersebut. Suatu acara yang luar biasa
mengesankan.

Mempelai wanita begitu anggun dalam gaun putihnya dan pengantin pria dalam
tuxedo hitam yang gagah. Setiap pasang mata yang memandang setuju
mengatakan bahwa mereka sungguh-sungguh saling mencintai.

Beberapa bulan kemudian, sang istri berkata kepada suaminya, "Sayang, aku
baru membaca sebuah artikel di majalah tentang bagaimana memperkuat tali
pernikahan" katanya sambil menyodorkan majalah tersebut.

"Masing-masing kita akan mencatat hal-hal yang kurang kita sukai dari
pasangan kita.

Kemudian, kita akan membahas bagaimana merubah hal-hal tersebut dan
membuat hidup pernikahan kita bersama lebih bahagia..."

Suaminya setuju dan mereka mulai memikirkan hal-hal dari pasangannya yang
tidak mereka sukai dan berjanji tidak akan tersinggung ketika pasangannya
mencatat hal-hal yang kurang baik sebab hal tersebut untuk kebaikkan
mereka bersama. Malam itu mereka sepakat untuk berpisah kamar dan mencatat
apa yang terlintas dalam benak mereka masing-masing.

Besok pagi ketika sarapan, mereka siap mendiskusikannya. "Aku akan mulai
duluan ya", kata sang istri. Ia lalu mengeluarkan daftarnya. Banyak sekali
yang ditulisnya, sekitar 3 halaman. Ketika ia mulai membacakan satu
persatu hal yang tidak dia sukai dari suaminya, ia memperhatikan bahwa
airmata suaminya mulai mengalir...

"Maaf, apakah aku harus berhenti ?" tanyanya. "Oh tidak, lanjutkan." jawab
suaminya.

Lalu sang istri melanjutkan membacakan semua yang terdaftar, lalu kembali
melipat kertasnya dengan manis diatas meja dan berkata dengan bahagia
"Sekarang gantian ya, engkau yang membacakan daftarmu".

Dengan suara perlahan suaminya berkata "Aku tidak mencatat sesuatupun di
kertasku. Aku berpikir bahwa engkau sudah sempurna, dan aku tidak ingin
merubahmu. Engkau adalah dirimu sendiri. Engkau cantik dan baik bagiku.
Tidak satupun dari pribadimu yang kudapatkan kurang.. "

Sang istri tersentak dan tersentuh oleh pernyataan dan ungkapan cinta
serta isi hati suaminya. Bahwa suaminya menerimanya apa adanya. Ia
menunduk dan menangis...

Dalam hidup ini, banyak kali kita merasa dikecewakan, depressi, dan sakit
hati. Sesungguhnya tak perlu menghabiskan waktu memikirkan hal-hal
tersebut. Hidup ini penuh dengan keindahan, kesukacitaan dan pengharapan.

Mengapa harus menghabiskan waktu memikirkan sisi yang buruk, mengecewakan
dan menyakitkan jika kita bisa menemukan banyak hal-hal yang indah di
sekeliling kita ? Kita akan menjadi orang yang berbahagia jika kita mampu
melihat dan bersyukur untuk hal-hal yang baik dan mencoba melupakan yang
buruk.

Tidak ada komentar: