Jumat, 14 November 2008

KarSa Menang Tipis


Surabaya, Tribun - Pasangan Soekarwo-Syaifullah Yusuf (KarSa) memenangi putaran kedua pemilihan Gubernur Jawa Timur (Jatim). Hasil penghitungan resmi oleh KPU Jawa Timur pada Selasa (11/11) sore menunjukkan, pasangan itu memperoleh 7.729.944 suara atau 50,20 persen. Sementara itu, pasangan Khofifah-Mujiono (KaJi) meraih 7.669.721 suara atau 49,80 persen.
Namun atas kemenangan tipis pasangan KarSa ini, rivalnya Khofifah Indar Parawansa menolak hasil perhitungan yang diumumkan KPUD Jatim. "Kami menolak hasil penghitungan dan melanjutkan proses hukumnya ke Mahkamah
Konstitusi (MK)," tegas Khofifah dalam jumpa pers di Rumah Makan Agis, Surabaya.
Menurutnya, Pilgub Jatim kali ini merupakan pilkada langsung paling kotor yang pernah terjadi. Karena banyak ditemukan kecurangan di dalam prosesnya. Baik proses pilkadanya sendiri maupun proses penghitungan suara.

Khofifah mencontohkan, bukti pelanggaran yang ditemukan oleh timnya banyak ditemukan di Madura. Seperti penghitungan dengan basis desa bukan TPS. Banyaknya formulir C1 yang dicoret dan di-tipex. Selain itu ditemukan juga TPS yang dibuka di pinggir jalan.
Sementara salah satu anggota tim sukses KaJi, M Mirdasi menjelaskan penghitungan suara dilakukan di Hotel Mercure tidak mencerminkan demokrasi di Jatim. Karena tidak bisa diakses oleh masyarakat luas akibat pengamanan yang terlalu berlebihan. "Saya pikir, presiden mau datang ke Surabaya kok pengamanannya ketat amat," kata Mirdasi menyindir.
Di Jakarta Ketua Bidang Politik dan Otonomi Daerah Partai Demokrat (PD), Anas Urbaningrum meminta semua pihak menghormati hasil rekapitulasi resmi KPUD Provinsi Jatim. "Siapapun pemenang yang ditetapkan oleh KPUD Jatim adalah pilihan rakyat dan simbol kemenagan rakyat Jatim," pungkasnya.
Anas juga mengucapkan rasa syukur karena jago PD menang dalam pemilihan. PD akan terus mengawal pasangan gubernur dan wagub terpilih dalam menjalankan tugasnya. Sebenarnya tidak hanya Soekarwo dan Saifullah Yusuf yang menjadi pemenang dalam pilgub putaran kedua ini.
Golongan putih alias golput pun juga menjadi juara. Dari 29.280.470 juta pemilih yang menggunakan hak pilihnya 15.399.665 juta, sedangkan 13.880.805 juta pemilih tidak menggunakan hak pilihnya. Angka golput pada putaran kedua ini meningkat. Pada putaran pertama tercatat 38,37 persen suara atau 11.152.406 juta pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya. (kompas.com/dtc/ant)

2 komentar:

Anonim mengatakan...

waduh, selalu aja urusan politik ini.... ck ck ck. Perseteruan tidak ada habisnya, apa gak bisa ya caleg - caleg itu orang - orang yang rendah hati saja yang maju hehe

prasastialam mengatakan...

salam semangat ...

semoga terpilih pemimpin yang terbaik untuk rakyat jatim ..

best regards,
http://www.kabarmadura.com